Sobat semua ... Sesuai dengan judul blog ini yaitu tentang mete tentunya semua tulisan-tulisan yang saya tuangkan di sini membahas tentang mete, semoga bisa bermanfaat buat sobat-sobat semua. Baiklah, langsung saja ya ... Selamat membaca.
Sobat-sobat pembaca pasti mengenal buah yang satu ini meski tiap-tiap daerah memberikan sebutan yang berbeda tentang mete, seperti orang
Jawa : jambu mété atau jambu ménté,
Madura : jhambu monyèt,
Sunda : jambu mèdè,
Bali : jambu dwipa, jambu jipang, atau nyambu monyèt,
Saksak : nyambuk nyĕbèt,
Minangkabau : jambu érang, jambu monyé,
Banjarmasin : jambu dipa,
Timor : buwah monyet,
Manado : buwah yaki, S
ulawesi Utara : buwa yakis, wo yakis ,
Ternate,
Tidore : buwa yaki,
Makasar : jambu daré, jambu masong,
Bugis : jampu sèrĕng, jampu tapĕsi,
Galela-Halmahera : buwa jakis,
Lampung : gayu,
Sumatera Barat : jambu erang, jambu monyet dan masih banyak lagi sebutan-sebutan lainnya yang belum saya tuliskan di sini.
Itu artinya buah ini cukup banyak tersebar di seluruh Nusantara. Tetapi taukah sobat? Buah yang memiliki nama latin Anacardium occidentale L. ternyata berasal dari Brazil Tenggara lho. Sekitar tahun 1580 an tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lain seperti Bahama, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilanka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Diantara sekian banyak negara produsen, Brazil, Kenya dan India merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia (ternyata Indonesia ngga masuk, kebanyakan dimakan sendiri kali hehe ...)
Jambu mete memiliki banyak varietas, diantaranya ada yang kulitnya berwarna putih, merah, merah muda, kuning, hijau kekuningan dan hijau. Kalau dikumpulkan jenis-jenis jambu mete ini, ternyata jumlahnya sampai puluhan (waw).
Tanaman ini umumnya di budidaya untuk diambil buah sejati-nya (apa tuh buah sejati? - saya yakin sobat-sobat banyak yang salah paham soal buah mete ini, termasuk saya juga -tadinya- hehe ...) mau tau ? Yuk lanjut bacanya ...
Orang awam kebanyakan mengira kalau buah jambu mete ini adalah bagian lunak yang membengkak berwarna merah atau kekuningan (nah lho ....) padahal ternyata ... itu adalah dasar bunga (receptaculum) yang mengembang setelah terjadinya pembuahan. Trus buahnya yang mana dong ...? Buah sesungguhnya (buah sejati) adalah bagian "monyet"nya yang keras, berwarna coklat muda berisi biji yang dapat diolah menjadi makanan lezat yakni kacang mete (Oooo .... kalau "monyet"nya saya juga suka hehe, gimana dengan sobat-sobat, suka ngga?). Secara tradisional, kacang ini biasanya digoreng sebagai camilan sedangkan secara modern kini umum dijumpai sebagai pengisi dan penghias bermacam-macam penganan semacam coklat dan kue-kuean.
Meskipun dianggap sebagai kacang di dalam dunia boga, dalam ilmu botani, kacang mete sebenarnya merupakan biji tunggal dari buah sejatinya (hubungan kekerabatannya justru lebih dekat ke pohon mangga yaitu suku Anacardiaceae dibandingkan dengan kacang sob). Biji ini dikelilingi oleh cangkang ganda yang mengeluarkan getah yang mengandung urushiol, yang dapat mengaibatkan iritasi pada kulit manusia apabila terkena secara langsung. Meskipun beberapa orang alergi terhadap kacang mete, sesungguhnya kacang mete jarang mengakibatkan alergi pada manusia apabila dibandingkan dengan kacang-kacangan lainnya.
![Kacang Mete Indonesia](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYZESs3rO9IZEg-kzDLmtk_R18EgafoIQGCOUalWiIzprTEzxpAySQXO5TpgSYIoy5RGeiOzqapUFsFcYmJSyMWa3jJKgLASvN1DnfJsZqt9z1GaeASDs39ikE5lmlCVyOCSLyPhWb8hiL/s1600/kacang-mete_medium.jpg)
Pohon mete berukuran sedang, tinggi sampai dengan 12 m, dengan tajuk melebar, sangat bercabang-cabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan menyempit, atau rendah dan melebar, bergantung pada kondisi lingkungannya. Daun-daun terletak pada ujung ranting. Helai daun bertangkai, bundar telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal meruncing dan ujung membundar, melekuk ke dalam, gundul, 8–22 × 5–13 cm.
Berumah satu (monoesis), bunga-bunga berkelamin campuran, terkumpul dalam sebuah malai rataberambut halus, lebar 15–25 cm. Kelopak berambut, 4–5 mm. Mahkota runcing, lk 1 cm, putih kemudian merah, berambut. Buah geluk berwarna coklat tua, membengkok, tinggi lk 3 cm.
Sekarang sudah tau kan asal usul jambu mete? Baca terus ya ... di tulisan yang akan datang, saya akan membahas tentang manfaat jambu mete buat kita-kita sob ...